Seni
lukis aliran romantisme adalah
salah satu aliran yang paling tua dalam sejarah dunia seni lukis.
Kemunculan seni lukis aliran ini adalah pada abad 18 akhir, dimana
pada konsepnya lebih menekankan pada kedalaman emosi atau perasaan
yang dimiliki oleh manusia atau sang pelukis khususnya. Seniman atau
pelukis yang berkarya dalam aliran romantisme memiliki kedalaman
pikiran yang tak terduga karena itu dia mampu menonjolkan emosi dalam
hasil akhir setiap lukisannya. Seni lukis romantisme berkembang
dengan baik di Perancis yang memang sebagai Negara asal muasal kata
romantisme itu sendiri.
Romantisisme
muncul sebagai sebuah gerakan seni, sastra dan intelektual dari Eropa
Barat di abad ke-18. Gerakan ini juga muncul sebagai salah satu
reaksi terhadap revolusi industri. Romantisme adalah gerakan yang
ingin melepaskan diri dari norma norma kebangsawanan yang mengekang
kebebasan berekspresi. Demikian juga reaksi sosial terhadap periode
pencerahan dan rasionalisasi terhadap alam, dalam seni dan sastra.
Tokoh
Aliran Romantisme di Perancis yaitu : Theodore Gericault (1791-1824)
Theodore
Gericault adalah
salah satu tokoh pelukis Romantisme di Perancis. Ciri khas lukisan
Gericault di antaranya komposisi yang dinamis, figur yang kaku
seperti patung, dan pencahayaan yang dramatis. Gericault merupakan
pengagum Michelangelo, David, serta seni lukis Baroq.
Tema
lukisan itu didasarkan pada peristiwa tenggelamnya kapal Perancis, La
Medusa, di pantai Afrika pada tahun 1816. Di antara 150 orang
penumpang di dalam kapal itu, hanya 15 orang yang selamat. Mereka
membuat rakit dari puing-puing kapal itu dan terapung-apung di laut
selama 13 hari. Dalam lukisan ini objek rakit dan figur-figur
membentuk komposisi diagonal untuk menekankan kesan gerak. Unsur
gelap-terang dibuat sangat kontras untuk menggugah perasaan. Untuk
mencapai efek realisme yang begitu kuat, Gericault melakukan studi
terhadap mayat-mayat di kamar mati. Dalam menggambarkan manusia
telanjang, Gericault mendapat pengaruh dari Michelangelo.
Tokoh
Aliran Romantisme di Spanyol : Francisco Goya (1746-1828)
Selain
sebagi tokoh seni lukis Romantikisme, Francisco Goya juga tokoh seni
grafis. Karya Goya mencerminkan gaya Baroq, dengan ciri-ciri
pencahayaan dramatis, goresan kuas yang halus, dan komposisi yang
menekankan kekuatan diagonal.
Francisco
Goya bekerja pada raja Spanyol, tetapi ia penganut
republikanisme. Goya mendukung penyerbuan
tentara Napoleon ke Spanyol dan berharap Napoleon akan melakukan
reformasi di negerinya. pengamatannya tentang kekejaman tentara
Napoleon.
Karya Goya
The Third of May, 1808 (1814) merupakan peringatan tentang peristiwa
hukuman mati terhadap orang-orang Spanyol, yang melakukan perlawanan
terhadap tentara Perancis di Madrid. Goya melukiskan orang-orang itu
dengan penuh kekuatan emosi, dengan mengolah unsur gelap-terang. Ia
menggambarkan figur tentara Perancis seperti robot, mengarahkan
senapannya pada tawanan yang tampak tidak bisa berkutik lagi. Di sini
tidak terdapat kesan heroik pada orang-orang Spanyol itu, tetapi
kengerian sebagai korban ketidakadilan.
Tokoh Aliran
Romantisme di Inggris : John Constable (1776-1837)
John
Constable berangkat dari gaya naturalisme dan dikenal dengan
lukisannya yang menggambarkan alam pedesaan Inggris. Constable
menyukai objek alam dan mengamati sifat-sifat transiennya dengan
teliti, seperti awan dan iklim yang berubah-ubah. Ia biasanya
melukis dalam ukuran kecil, sebagai studi yang dilakukan secara langsung di lapangan, yang kemudian dipindahkan dalam ukuran besar di studio.
Karya Constabel The Hay Wain (1821) menimbulkan rasa puitis yang mencerminkan kecintaannya terhadap pemandangan alam Inggris. Lukisan itu menampakan kesegaran alam, dengan cahaya matahari dan awan bergerak di atas sebuah desa. Di sini tampak adanya perpaduan antara gaya naturalisme dan Romantikisme.
Constable memperkenalkan teknik melukis dengan goresan kuas pendek-pendek dan warna yang terpisah-pisah, bukan bidang dengan sapuan warna campuran yang merata. Ia mengoleskan warna putih secara tebal, untuk mengesankan kilauan cahaya. Cara melukis ini dianggap sebagai antisipasi bagi munculnya Impresionisme di Perancis.
melukis dalam ukuran kecil, sebagai studi yang dilakukan secara langsung di lapangan, yang kemudian dipindahkan dalam ukuran besar di studio.
Karya Constabel The Hay Wain (1821) menimbulkan rasa puitis yang mencerminkan kecintaannya terhadap pemandangan alam Inggris. Lukisan itu menampakan kesegaran alam, dengan cahaya matahari dan awan bergerak di atas sebuah desa. Di sini tampak adanya perpaduan antara gaya naturalisme dan Romantikisme.
Constable memperkenalkan teknik melukis dengan goresan kuas pendek-pendek dan warna yang terpisah-pisah, bukan bidang dengan sapuan warna campuran yang merata. Ia mengoleskan warna putih secara tebal, untuk mengesankan kilauan cahaya. Cara melukis ini dianggap sebagai antisipasi bagi munculnya Impresionisme di Perancis.
Tokoh
Aliran Romantisme di Indonesia :
karya
lukisannya tetap tidak meninggalkan jati dirinya sebagai se orang
Jawa Salah satu bukti pembenarannya ada dalam lukisan ”Banjir di
Jawa”, yang teknik lukisan dan hasil lukisannya menyamai lukisan
”Raft of Medusa (Rakit Medusa)” karya Gericault. Pada lukisan itu
terpancar suasana mencekam dan ekspresi orang-orang Jawa yang
ketakutan akibat banjir yang menerjangnya sebagaimana ekspresi
ketakutan orang-orang dalam Lukisan ”Rakit Medusa”.
Sebagai
pelukis, Raden Saleh dimunculkan sebagai legenda karena kualitas
lukisan-lukisannya memang istimewa. Lukisan-lukisannya mempunyai aura
yang sanggup menahan keabadian.
Tokoh
Aliran Romantisme modern
Dengan
kemajuan zaman aliran romantisme pun berkembang bukan hanya tentang
revolusi industry. Melainkan hubungan personal antar personal dan
bahkan personal dengan alam sekitarnya.
KARAKTERISTIK ALIRAN SENI ROMANTISME
- Romantisme merupakan gerakan intelektual, sastra dan seni yang berkembang di Eropa dan Amerika pada akhir abad 18. Puncaknya sekitar 1800-1850.
- Romantisme tidak dapat diidentifikasi semata berdasarkan gaya, teknik atau pendirian.
- Dalam seni lukis, romantisme biasanya disifati oleh pendekatan sangat subjektif, imajinatif dan sangat emosional.
CIRI-CIRI LUKISAN ROMANTISME
- Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
- Penuh gerak dan dinamis.
- Warna bersifat kontras dan meriah.
- Pengaturan komposisi dinamis.
- Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
- Kedahsyatan melebihi kenyataan
Judul : The Massacre at Chios
Karya : Eugène Delacroix
Tahun : 1824
Lokasi : Louvre, Paris
Tinggi Lukisan : Sekitar 4 meter
Karya : Eugène Delacroix
Tahun : 1824
Lokasi : Louvre, Paris
Tinggi Lukisan : Sekitar 4 meter
- Lukisan ini menggambarkan beberapa kengerian sesudah terjadi perang dan pembantaian di Chios.
- Di dalam lukisan ini ditampilkan penderitaan karakter, militernya, penyakit dan kematian pada waktu itu.
- Dalam lukisan ini menggambarkan rasa keputus-asaan dan kehancuran.
- Eugène Delacroix menggunakan lukisan ini menarik simpati penjajah brutal pada waktu itu agar penjajah brutal tidak bertindak semena-mena.
Yang kami dapat
dalam mempelajari tentang romantisme adalah kami dapat menuangkan
sebuah emosi dalam sebuah lukisan. Serta permainan warna yang membuat
sebuah lukisan menjadi hidup dan lebih dramatis. Pemgaturan komposisi
yang dinamis membuat lukisan menjadi sangat romantis.
Summary akhir-nya
adalah aliran romantisme ini adalah aliran seni paling tua. Ia muncul
pada abad ke-18 akhir. Theodore
Gericault adalah salah
satu tokoh pelukis Romantisme di Perancis yang
menjadi legenda. Sekarang dengan
kemajuan zaman aliran romantisme pun berkembang yang
dulunya hanya revolusi
industry sekarang
menjadi hubungan personal
antar personal dan bahkan personal dengan alam sekitarnya. Dimana
situasi dan kondisi yang romantis sangat di gambarkan pada zaman
sekarang. Dan sedikit berkurangnya dramatis dalam lukisan romantisme
modern.
Noppy Angreani - 915140153
Ravi - 915140173
Levita Tiara Yosefin - 915140182
No comments:
Post a Comment